Kurang tidur dapat memberikan dampak buruk bagi kualitas hidup seseorang. Dalam jangka pendek mungkin kurang tidur hanya akan menyebabkan masalah ringan, seperti kelelahan, penurunan konsentrasi dan sulit memfokuskan perhatian. Tetapi apabila dibiarkan secara terus-menerus, kurang tidur dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Tidur memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan. Saat tidur, tubuh akan memperbaiki diri secara mental dan juga fisik. Hal inilah yang membuat kita merasa lebih segar dan berenergi ketika bangun dari tidur sehingga tubuh siap untuk beraktivitas.
Selain itu, tidur dapat membantu proses tumbuh kembang, khususnya pada anak-anak dan remaja. Pada saat tidur hormon pertumbuhan (human growth hormone) akan diproduksi.
Bahaya yang bisa terjadi akibat kurang tidur
Dalam kondisi normal, orang dewasa memerlukan sekitar 7-9 jam tidur per malam untuk dapat memulihkan kondisi fisik dan mental setelah beraktivitas seharian. Namun, sekitar sepertiga orang dewasa mengalami tidur kurang dari 7 jam per malam. Padahal, kurang tidur dalam jangka panjang dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan.Berikut beberapa bahaya yang bisa terjadi akibat kurang tidur:
1. Mudah sakit
Sistem imunitas tubuh menghasilkan protein bernama sitokin yang dibutuhkan untuk melawan infeksi, peradangan, dan stres. Sitokin akan dilepaskan tubuh saat kita tertidur. Produksi protein ini akan berkurang ketika kurang tidur. Hal ini mengakibatkan daya tahan tubuh tidak mampu melawan infeksi dan menghambat proses penyembuhan.2. Insomnia
Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, salah satunya insomnia. Insomnia adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang kesulitan tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Jika dibiarkan, insomnia dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.Kondisi ini dapat terjadi karena waktu tidur yang cukup berperan penting dalam menjaga kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan pada pembuluh darah dan jantung. Itulah sebabnya, orang yang kurang tidur lebih berisiko menderita penyakit jantung.
Selain itu, penderita insomnia lebih rentan menderita diabetes, obesitas, gangguan suasana hati, stroke, hingga kanker di masa mendatang.
3. Penurunan performa seks
Sebuah penelitian melaporkan bahwa pria dan wanita yang kurang tidur akan mengalami penurunan gairah untuk berhubungan seksual dan memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh rasa lelah, stres, dan kantuk yang terjadi akibat kurang tidur.Pada penderita yang mengalami sleep apnea atau gangguan tidur, kondisi ini dapat memengaruhi kadar hormon testosteron, sehingga berisiko mengakibatkan masalah disfungsi ereksi.
4. Penurunan daya ingat
Otak akan tetap bekerja untuk menyimpan segala hal yang telah dialami sepanjang hari ke dalam sistem ingatan jangka pendek saat kita tidur. Bila waktu tidur terganggu, kemampuan otak dalam mengelola dan menyimpan ingatan juga akan terganggu.Sebuah penelitian menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penurunan fungsi otak untuk berpikir dan mengolah informasi. Rasa kantuk yang muncul akibat kurang tidur juga dapat menyebabkan seseorang mudah lupa dan kehilangan konsentrasi.
5. Munculnya tanda penuaan
Kulit akan terlihat pucat dan mata tampak membengkak saat kurang tidur. Jika terjadi secara terus-menerus, kurang tidur bisa menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan, seperti kerutan, garis halus, dan noda hitam.Tidak hanya itu, sebuah penelitian melaporkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko munculnya jerawat akibat meningkatnya produksi hormon kortisol.
Selain menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti di atas, kurang tidur dapat mengurangi tingkat kewaspadaan dan responsivitas seseorang terhadap situasi yang memerlukan tindakan cepat, seperti mengemudi. Orang yang kurang tidur cenderung mengantuk saat berkendara, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Oleh karena itu, tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental seseorang. Jika anda sering merasa kesulitan tidur, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.
